Bimbingan umroh termasuk bacaannya sangat penting diketahui oleh jamaah yang berniat datang dan melakukan ibadah ke Tanah Suci. Dengan mengetahui tata cara dan sunnahnya, sehingga ibadah kepada Allah SWT dapat dilakukan dengan benar.
Pelaksanaan umroh sendiri berbeda dengan haji, termasuk pada waktu dan tempat pelaksanaannya. Ibadah haji hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu serta terdapat proses wukuf di Padang Arafah tanggal 9 Dzulhijah.
Sementara itu, umroh menjadi alternatif sistem kuota dan antrean ibadah haji karena dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun. Tata cara umroh sangat diperlukan karena rukun ibadahnya juga juga berbeda dengan pelaksanaan rukun Islam kelima.
Pada ibadah umrah, intinya hanya melaksanakan thawaf dan sai. Ketika melaksanakan keduanya, Sobat Traveler perlu memakai pakaian ihram di miqat atau tempat tertentu yang telah ditentukan, kemudian diakhiri dengan tahallul atau bercukur.
Bimbingan Umroh untuk Ibadah ke Tanah Suci
Ketika akan melaksanakan ibadah ke Tanah Suci, memang sudah seharusnya mengetahui lebih dahulu tata cara pelaksanaannya agar sesuai perintah Allah. Berikut adalah bimbingan ibadah umroh serta penjelasannya secara lengkap.
-
Niat
Hal pertama yang perlu dilakukan ketika menjalankan ibadah umrah adalah membaca niat serta menggunakan pakaian ihram. Mengucapkan niat serta memakai ihram harus dilakukan dari miqat-miqat yang memang telah ditentukan.
Jika Sobat Traveler masih belum tahu, miqat adalah garis awal jamaah memulai rangkaian ibadah. Dapat dikatakan bahwa miqat merupakan tempat berihram atau mengucapkan niat, juga masuknya seorang dalam melaksanakan ibadah yang dilakukan.
Miqat sendiri berada di Madinah, tempat di mana jamaah melakukan persiapan sebelum ihram. Sebelum menjalankan tata cara umroh selanjutnya, jamaah dapat mandi, mengenakan pakaian ihram, wudhu, serta salat sunnah ihram 2 rakaat.
-
Menghindari Larangan
Setelah mengucapkan niat dan menggunakan ihram, pastikan untuk menghindari larangan selama pelaksanaan ibadah. Jamaah pria maupun wanita memiliki beberapa perbedaan larangan ketika beribadah.
Pada jamaah dilarang menggunakan pakaian yang dijahit maupun penutup kepala seperti kopyah, topi, dan lainnya. Jamaah laki-laki juga tidak diperbolehkan menggunakan alas kaki yang menutupi mata kaki.
Sementara bagi wanita, jamaah hanya dilarang menggunakan kaos tangan serta penutup muka. Bimbingan umroh harus menghindari larangan untuk pria dan wanita seperti memakai wewangian, memotong kuku, mencukur/mencabut rambut/bulu, juga membunuh hewan.
Selain itu, jamaah juga tidak boleh menikah atau meminang wanita untuk dinikahi, bermesrahan atau berhubungan badan, serta memotong tanaman di sekitar Mekkah. Hindari juga mencaci, bertengkar, serta mengeluarkan kata kotor maupun umpatan.
-
Menuju Masjidil Haram dan Thawaf
Selama perjalanan menuju Masjidil Haram di Mekah, jamaah harus memperbanyak kalimat talbiyah seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Selesai mengucapkan talbiyah adalah ketika akan memulai thawaf.
Sebelum melaksanakan thawaf, jamaah dianjurkan untuk berwudu terlebih dahulu. Jamaah dapat memasuki Masjidil Haram melalui pintu mana saja, namun dianjurkan mengikuti Rasulullah SAW yang masuk melalui pintu Babus Salam atau Bani Syaibah.
Ketika masuk Masjidil Haram, disarankan mengucapkan doa lalu turun terus menuju tempat thawaf (mataf). Jamaah thawaf dari area dekat Hajar Aswad, berada di antara pintu Ka’bah dan tanda lampu hijau di lantainya.
Dakam tata cara umroh, jamaah diberikan pilihan untuk Taqbil yaitu mencium Hajar Aswad atau Taqbil yaitu mengusap, meraba, serta mencium Hajar Aswad. Dapat juga melakukan Istilam, yaitu mengusap tangan atau benda yang dipegang, kemudian bendanya dicium.
Pilihan terakhir adalah melambaikan tangan atau benda yang dipegang sebanyak tidak kali, tidak dicium namun mengucapkan Bismillah, Allahu Akbar. Salah satu pilihan ini dilakukan saat melewati Hajar Aswad dan Rukun Yamani pada putaran satu hingga tujuh.
-
Salat di Maqom Ibrahim
Bimbingan umroh selanjutnya adalah melakukan salah di Maqom Ibrahim, meskipun tempat tersebut bukanlah sebuah kuburan. Maqom Ibrahim merupakan tempat Nabi Ibrahim a.s berdiri ketika membangun Ka’bah.
Salat sunnah di Maqom Ibrahim ini dilakukan sebanyak 2 rakaat. Pada rakaat pertama, jamaah dapat membaca surah Al-Fatihah lalu dilanjutkan dengan surah Al-Kaafiruun. Selanjutnya rakaat kedua membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan surah Al-Ikhlas.
-
Istirahat dan Minum Air Zam-zam
Selanjutnya, jamaah dapat beristirahat sejenak sambil meminum air zam-zam. Sebelum meminum air zam-zam sebaiknya mengucapkan doa terlebih dahulu, kemudian barulah menjalankan rangkaian ibadah selanjurnya.
-
Melakukan Sai
Sai dilaksanakan mulai dari Safa ke Marwah dihitung satu kali perjalanan, dilakukan sebanyak 7 kali bolak-balik dan berakhir di Marwah. Sai dilakukan dengan berjalan, kemudian berlari kecil pada batas antara 2 lampu hijau.
Sai sendiri merupakan penghargaan Allah terhadap istri Nabi Ibrahim yaitu Siti Hajar ketika ditinggalkan bersama Nabi Ismail yang masih bayi. Siti Hajar bolak-balik antara Safa dan Marwah sebanyak 7 kali mencari air minum untuk putranya.
-
Tahallul
Rangkaian terakhir dari ibadah umroh adalah tahallul atau bercukur, jika sudah melaksanakannya maka sudah sempurna ibadah sesuai sunnah. Tahallul untuk laki-laki dilakukan hingga gundul tapi tidak wajib, sementara wanita hanya dicukur ala kadarnya.
Pelaksanaan ibadah umrah dapat dilakukan jika belum memiliki kesempatan melaksanakan Haji baik karena waktu maupun kesiapan fisik. Oleh sebab itu, tata cara umroh harus diketahui sebelum melaksanakan ibadah ke Tanah Suci.
Sudah ada rencana untuk ibadah ke Tanah Suci? Jangan lupa bawa TravelWifi agar silaturahmi bareng keluarga di rumah tetap lancar. Sewa wifi umroh dengan harga 35 ribu rupiah/hari (bisa dipakai berlima) cek disini.
Simak Travel Guide untuk Umroh & Haji lainnya :