Memiliki backup wifi sudah menjadi kewajiban bagi setiap perusahaan. Pekerjaan di kantor seperti itu membutuhkan konektivitas internet yang stabil dan konsisten. Sehingga jika sewaktu – waktu terjadi pemadaman, masih ada internet cadangan.
Setidaknya, kecepatan koneksi internet yang dimiliki adalah 4G LTE. Sobat TravelWifi bisa menemukannya pada modem atau hotspot portable. Hotspot protable ini membantu mendapatkan jaringan internet lebih baik.
Tidak hanya itu, penggunaan wifi cadangan seperti ini menjadi solusi setiap orang atas kebutuhan internet. Biasanya, perangkat hotspot portable dapat diakses oleh 5 perangkat sekaligus tergantung apa tipenya seperti yang dimiliki TravelWifi.
Tips Memilih Backup Wifi yang Tepat
Banyaknya pilihan backup wifi sebagai solusi kebutuhan internet terkadang membuat pembeli sulit memilih mana yang tepat. Panduan berikut ini membahas fitur dan karakteristik kinerja yang harus dipertimbangkan saat memiliki wifi cadangan.
-
Kecepatan Akses
Sobat TravelWifi perlu memperhatikan tawaran kecepatan akses yang diberikan. Pilih kecepatan 4G LTE untuk GSM atau EVDO untuk CDMA. Pada intinya, semakin tinggi kecepatan aksesnya, maka semakin bagus dalam menjaring koneksi.
-
Plug and Play
Plug and play merupakan fitur penting dari sebuah modem sebagai wifi cadangan. Pengguna tidak perlu repot – repot menginstall drivernya menggunakan CD-ROM. Sesuai namanya, hotspot portable hanya dimasukkan ke port USB.
Backup wifi dengan fitur plug and play akan langsung melakukan proses instalasi driver dan software modem lewat port USB tersebut. Bahkan sekarang sudah mulai bermunculan MiFi yang hanya membutuhkan aplikasi saja.
-
Sesuai dengan Operator dan Sinyal yang Ada
Pemilihan wifi cadangan perlu tentunya perlu disesuaikan dengan ada tidaknya operator maupun sinyal dari penyedia layanan yang bersangkutan. Perlu diketahui bahwa tidak semua layanan wifi ada di setiap daerah.
Jadi, Sobat TravelWifi perlu mempertimbangkan kekuatan sinyalnya juga. Terkadang operator A menghasilkan sinyal kuat di daerah yang satu, sedangkan daerah lainnya justru sering mengalami lemah sinyal.
Pemilihan operator telekomunikasi yang lemah akan merugikanmu karena budget terbuang percuma dan koneksi internet jadi tidak stabil. Selain itu, perhatikan juga jenis modem yang akan digunakan sebagai backup wifi.
Modem dibagi menjadi 2 jenis, yaitu GSM serta CDMA. Jika menggunakan operator GSM, maka wajib memilih hotspot portable dari GSM. Begitu juga sebaliknya, penggunaan CDMA diikuti dengan pemilihan modem khusus CDMA.
-
Sesuai dengan Sistem Operasi
Setiap produk hotspot portable selalu diberi keterangan mengenai kompabilitas sistem operasi yang cocok. Misalnya, produk tersebut hanya bisa kompatible untuk sistem operasi Windows atau khusus untuk Mac OS saja.
Umumnya, setiap produk backup wifi kompatible pada seluruh sistem operasi Windows XP, Windows 7, dan sejenisnya. Sobat TavelWifi bisa menemukan berbagai hotspot portabel di pasaran yang cocok untuk OS keluaran Microsoft.
Sementara bagi pengguna sistem operasi Linux, Unix, atau Mac OS X harus lebih berhati – hati dalam memilih hotspot portablenya. Hal ini dikarenakan tidak semua produk modem cocok digunakan pada OS tersebut.
-
Kemudahan Instalasi dan Pemakaian
Setiap orang tentunya ingin mengalami kemudahan dalam mengoperasikan suatu teknologi. Sama halnya dengan penggunaan modem atau hospot portable yang mudah dipasang maupun dioperasikan.
Rata – rata backup wifi yang ada di sekitar hadir dengan kemudahan proses instalasi atau pemasangannya. Penggunaan yang praktis tersebut tidak mewajibkan penggunanya untuk menginstall driver terlebih dahului lewat disc yang terpisah.
-
Desain Praktis
Desain juga menjadi aspek penting saat akan memilih suatu modem sebagai internet cadangan saat jaringan sedang mati. Efektif dan efisien suatu modem dilihat dari desainnya, apakah berat, ringan, besar, atau kecil.
Selain itu, pemilihan desain modem juga dipengaruhi oleh jumlah port USB yang tersedia di laptop. Umumnya, sebuah laptop memiliki 1 port di sebelah kiri, dan 2 port sebelah kanan.
Namun tidak jarang terdapat PC yang hanya memiliki 1 port USB saja, contohnya seperti Macbook Air. Agar seluruh port tersebut bisa digunakan, maka pastikan memilih hotspot portable yang lumayan tipis.
Sebaiknya backup wifi memiliki desain praktis, tidak terlalu lebar karena bisa menghalangi lubang port lainnya. Sementara untuk hotspot portable seperti MiFi, lubang port tidak jadi masalah karena cukup dikoneksikan melalui aplikasi.
-
Sesuai Budget
Tips terakhir adalah disesuaikan dengan budget yang dimiliki. Semakin baik kecepatan serta kekuatan internetnya, maka mempengaruhi harga jualnya. Jika ada di daerah dengan sinyal 3G, maka pilih saja modem 3G GSM.
Sedangkan jika berada di perkotaan besar dan sering berpindah – pindah tempat, Sobat TravelWifi bisa memilih GSM + CDMA. Pastikan keduanya sudah didukung oleh kecepatan LTE.
Setelah melakukan panduan tersebut, Sobat TravelWifi bisa memilih merk hotspot portable sesuai dengan preferensi masing – masing. Sebaiknya pilih produk backup wifi dengan brand besar yang sudah dikenal baik oleh masyarakat luas.